JURNAL PERCOBAAN I
“PEMBUATAN SENYAWA ORGANIK ASAM PIKRAT”
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL, M.Si.
NAMA : KELANTAN
NIM : A1C118023
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
PERCOBAAN I
I. Judul : Pembuatan Senyawa Organik Asam Pikrat
II. Hari, tanggal : Rabu, 7 Oktober 2020
III. Tujuan
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
- Dapat mengetahui dan memahami salah satu reaksi substitusi elektrofilik pada senyawa aromatik.
- Dapat mengetahui dan memahami sifat kearomatikan dari senyawa aromatik yang tersubstitusi.
IV. Landasan teori
Senyawa aromatik adalah senyawa hidrokarbon yang memiliki sifat-sifat yang mirip dengan sifat-sifat kimia dari benzena. Senyawa hidrokarbon aromatikbila mengalami rekasi yang akan dijalaninya cenderung merupakan reaksi substitusi elektrofilik. Benzena merupakan salah satu senyawa aromatik yang memiliki rumus molekul C6H6 dapat mengalami reaksi substitusi, antara lain reaksi nitrasi menghasilkan nitrobenzena, rekasi sulfonasi dan halogenasi yang masing-masing menghasilkan asam benzensulfonat dan bromobenzena. fenol merupakan salah satu senyawa aromatik turunan benzene yang memiliki rumus umum Ar-OH. Asam pikrat (2,4,6-trinitrofenol) adalah salah satu turunan dari fenol. Reaksi pembentukan asam pikrat dari fenol tidak dapat diperoleh secara langsung dari asam nirat dengan fenol terlalu sensitive terhadap reaksi oksidasi (Tim Praktikum Kimia Organik II, 2020).
Fenol merupakan salah satu senyawa aromatik turunan benzena yang memiliki rumus umum Ar-OH, dimana Ar adalah fenil dan gugus OH merupakan gugus substituent yang dapat mempengaruhi posisi penyerangan suatu elektrofil terhadap cincin benzena. Fenol ini dapat mengalami beberapa reaksi antara lain yaitu reaksi nitrasi, sulfonasi, halogenasi, dan esterifikasi. Suatu gugus yang mengakibatkan suatu cincin benzena menjadi lebih aktif disebut gugus pengaktifasi. Sedangkan, gugus yang mengakibatkan suatu cincin benzena menjadi kurang aktif disebut gugus pendeaktifasi (Darussman, 2003).
Fenol bersifat lebih asam jika dibandingkan dengan alcohol dan alifatik lainnya. Hal ini dapat dibuktikan dengan cara mereaksikan fenol dengan NaOH, dimana fenol tersebut dapat melepaskan H+. dengan keadaan yang sama, alcohol serta alifatik lainnya ini dapat bereaksi. Pelepasan ion H+ diakibatkan perlengkapan orbital antara satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi beban negative melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya. Fenol dapat digunakan juga sebagai antiseptic dan berfungsi dalam pembuatan oabt-obatan. Fenol yang terkonsentrasi dapat mengakibatkan pembakaran kimiawi pada kulit yang terkontaminsi (Hart dan Hart, 2003).
Asam pikrat memiliki sifat mudah meledak yang merupakan senyawa kimia eksplosif. Asam pikrat adalah produk sintesis secara elektrofilik antara asam nitrat dan fenol hingga menghasilkan 2,4,6-trinitrofenol. Asam pikrat memiliki karateristik fisik berupa kristalin kuning dan merupakan senyawa beracun. Reaksi substitusi elektrofilik aromatik terjadi ketika pindahnya atom hidrogen (proton) aromatik oleh suatu gugus atau spesi elektrofilik. Pembuatan asam pikrat didasarkan pada reaksi substitusi elektrofilik dengan penambahan fenol dan HNO3 serta H2SO4 ke dalam campurannya (Harvey, 2000).
Asam pikrat merupakan derivative dari fenol pada reaksi nitrasi yang terjadi. Reaksi nitrasi merupakan agregasi satu atau lebih gugus nitro (-NO2) yang berikatan dengan karbon yang berperan sebagai senyawa nitroaromatik atau nitroparafin yang bisa juga bereaksi pada oksigen sebagai senyawa nitrat ester ataupun pada nitrogen sebagai senyawa nitramina (Fessenden,1992).
V. Alat dan bahan
5.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
- Labu dasar datar 1 liter
- Corong buchner
- Corong 7 cm
- Balok kayu 10x10x3 cm2
- Gelas piala 200 ml
5.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan adalah :
- 8 gr Fenol
- 10 ml asam sulfat pekat
- 30 ml asam nitrat pekat
VI. Prosedur kerja
- Dimasukkan 8 gr fenol ke dalam labu dasar datar berukuran 1 liter
- Ditambahksn 10 ml asam sulfat pekat, lalu dikocok hingga timbul panas
- Dipanaskan labu tersebut di atas penangas air selama 30 menit, kemudian labu didinginkan dalam air es
- Diletakkan labu dasar satar di atas balok kayu berukuran 10x10x3 cm2 dalam lemari asam
- Ditambahkan 30 ml asam nitrat pekat lalu dikocok untuk beberapa menit
- Didiamkan campuran tadi dan jangan diganggu, biasanya akan terjadi reaksi dan uap coklat akan keluar dari dalam labu
- Dipanaskan campuran dalam labu di atas penangas air selama 4,5 jam sambil dikocok
- Ditambahkan 100 ml air jika pemanasan telah sempurna dan didinginkan labu dengan air es
- Disaring Kristal yang terbentuk dengan corong Buchner, kemudian cuci dengan air untuk menghilangkan asam-asam anorganik
- Dikristalkan kembali asam pikrat yang terbentuk dalam 90 ml campuran etanol dan air dengan perbandingan (1:2) lalu diuapkan
- Didinginkan untuk mendapatkan Kristal asam pikrat yang berwarna
- Diperiksa titik leleh asam pikrat
- Hasil pengamatan
Link video terkait percobaan I :
Permasalahan :
- Bagaimana jika pada percobaan ini, pembuatan asam Pikrat menggunakan asam nitrat encer ?
- Asam pikrat memiliki sifat mudah meledak yang merupakan senyawa kimia eksplosif. Pada hasil percobaan ini, asam Pikrat yang didapatkan berbentuk kristal. Bagaimana cara penanganan asam pikrat yang terbentuk agar tidak bereaksi sehingga tidak terjadi ledakan?
- Mengapa reaksi pembentukan asam pikrat dari fenol tidak diperoleh secara langsung dari asam nitrat dengan fenol?
saya akan menjawab permasalahan nomor 3 hal ini dikarenakan Reaksi pembentukan asam pikrat dari fenol tidak dapat diperoleh secara langsung dari reaksi asam nitrat dan fenol, sehingga fenol harus disulfonasikan terlebih dahulu, karena apabila fenol langsung direaksikan dengan asam nitrat maka asam nitrat akan menyerang gugus OH dari fenol karena fenil ini sangat sensitif terhadap reaksi oksidasi sehingga hasil yang didapat OH akan berikatan dengan asam nitrat dan tidak terbentuk asam pikrat.
BalasHapusPerkenalkan nama saya Sandi (A1C118041) ingin menjawab permasalahan kelantan yang nomor 2.menurut saya Asam pikrat kering yang terbentuk tersebut alangkah baiknya disimpan dengan baik karena asam pikrat ini relatif sensitif terhadap guncangan dan gesekan , sehingga laboratorium yang menggunakannya menyimpannya dalam botol di bawah lapisan air , membuatnya aman. Agar aman Dibutuhkan gelas atau botol plastik, karena asam pikrat dapat dengan mudah membentuk garam pikrat logam yang bahkan lebih sensitif dan berbahaya daripada asam itu sendiri. Secara industri, asam pikrat sangat berbahaya karena mudah menguap dan perlahan-lahan menyublim bahkan pada suhu kamar. Seiring waktu, penumpukan picrates pada permukaan logam yang terbuka dapat menyebabkan bahaya ledakan.
BalasHapusKain kasa asam pikrat, jika ditemukan dalam kotak P3K antik, menimbulkan bahaya keamanan karena asam pikrat antiknya (60–90 tahun) akan menjadi mengkristal dan tidak stabil, dan mungkin telah membentuk pikrat logam dari penyimpanan lama dalam P3K logam kasus.
Terimakasih
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1 , jika pada percobaan ini fenol dicampur dengan asam nitrat encer itu reaksi yang terjadi tidak berlangsung sempurna . Terima kasih
BalasHapus