LAPORAN PERCOBAAN VII
“ISOLASI SENYAWA BAHAN ALAM (STEROID DAN TERPENOID)”
NAMA : KELANTAN
NIM : A1C118023
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. Data Pengamatan
VIII. Pembahasan
Terpenoid merupakan senyawa kimia yang terdiri dari beberapa unit isopren. Kebanyakan terpenoid mempunyaistruktur siklik dan mempunyai satu gugus fungsi atau lebih. Triterpenoid adalah senyawa yang kerangka karbonnya berasal darienam satuan isopren dan secara biosintesis diturunkan dari hidrokarbon C30 asiklik yang disebut skualen. Triterpenoid berupa senyawa tak berwarna, bernetuk kristal, biasanya bertitik leleh tinggi.
Pada percobaan ini dapat dilihat bahwa isolasi senyawa terpenoid ini yang dilakukan pertama yaitu dilakukan isolasi Pegagang segar sebanyak 50gr yang sudah dirajang dimaserasi dengan 250ml metanol 3 x 24 jam. Hal ini dilakukan agar estrak yang diinginkan terbentuk. Setelah dimaserasi selama 24 jam, maka larutan disaring sehingga didapatkan larutan berwarna hijau. Kemudian ekstrak yang sudah disaring dan dipisahkan dari ampasnya. Selanjutnya dilakukan evaporator untuk mengendapkan pelarut yang digunakan sehingga ekstrak senyawa yang diinginkan terbentuk sengan baik tanpa campuran dari pelarut metanol yang tadi digunakan. Kemudian dilakukan uji KLT untuk melihat kandungan apa saja yag terdapat didalam ekstrak yang didapatkan. Setelah dilakukan uji KLT, ternyata masih terdapat 4 noda yang dimana itu membuktikan bahwa masih ada kandungan senyawa lain yang tidak diingnkan, sehingga dari hasil tersebut kita harus melakukan rekrisralisasi kembali agar mendapatkan senyawa isolasi terpenoid yang diinginkan.
IX. Pertanyaan Pasca Praktek
- Mengapa proses maserasi selalu membutuhkan waktu yang lama?
- Pada percobaan ini menggunakan metanol. Bagaimana pengaruh hasil produk jika metanol diganti dengan etanol?
- Pengujian KLT pada percobaan ini menggunakan fase gerak n-heksana. Apa pengaruh dari fungsi n-heksana dalam Percobaan ini?
X. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
- Teknik-teknik isolasi bahan alam khususnya terpenoid dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu ekstraksi, uji kromatografi dan refluks.
- Sifat kimia steroid dengan reagennya yaitu jika direkasikan dengan pereaksi birch Lieberman akan membentuk larutan hijau.
XI. Daftar Pustaka
Achmad, S.A, 1986. Kimia Organik Bahan Alam. Universitas Terbuka. Jakarta.
Firn, R. 2010. Bahan Kimia Alam . Oxford: Biologi.
Harborne, J.B, 1987. Metoda Fitokimia Penuntun Cara Menganalisa Tumbuhan. Edisi II. Bandung : ITB
Marliana, S.D., Saleh, C. 2011. Uji Fitokimia dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Kasar Etanol, Fraksi n- Heksana, Etil asetat, dan Metanol dari Buah Labu Air (Lagenari Siceraria (Morliana). J. Kimia Mulawarman, 8(2): 39-63.
Tim Praktikum Kimia Organik II. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.
Nur khalishah (052)
BalasHapusNo 1 . Maserasi ini merupakan proses perendaman sampel menggunakan pelarut organik pada temperatur ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam isolasi senyawa bahan alam karena dengan perendaman sampel tumbuhan akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel, sehingga metabolit sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi senyawa akan sempurna . Maka dari itu memerlukan waktu yang lama
saya akan mencoba menjawab permaslahan no 2, dimana penggunaan metanol disini sebagai pelarut yang disesuaikan dengan sampel yang akan dilakukan ekstraksi, olehkarena itu bisa saja digantikan dengan etanol karena merupakan sama sama pelarut polar. terimakasih
BalasHapusBaiklah saya Nurhalimah (024) akan mencoba menjawab permasalahan no 3 yaitu Apa pengaruh dari fungsi n-heksana dalam Percobaan uji KLT jadi ppengaruhnya adalah sebagai pelarut dimana dengan adanya pelarut yaitu n-heksana pada percobaan KLT ini bisa memisahkan campuran yg ingin kita cari zatnya. Terima kasih.
BalasHapus