LAPORAN PERCOBAAN XI
“UJI KARBOHIDRAT”
NAMA : KELANTAN
NIM : A1C118023
DOSEN PENGAMPU :
Dr.Drs.SYAMSURIZAL, M.Si.
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
VII. Data Pengamatan
6.1. Uji Molish
6.2 Uji Iodium
6.3 Uji Benedict
VIII. Pembahasan
6.1 Uji Molish
Uji molisch adalah uji umum untuk karbohidra karena sangat efektif untuk senyawa-senyawa yang dapat dihidrolisis oleh asam pekat menjadi senyawa kultural atau senyawa kultural tersubstitusi seperti hidroksimetil furfural. Terjadinya perubahan warna disebabkan oleh kondensasi kultural atau di derivatnya dengan alfa naftol.
Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada beberapa bahan, yaitu terasi, otot bandeng, ikan bandeng, dan ikan rebus. Perlakuan pertama yaitu digerus masing-masing bahan dengan menggunakan mortal lalu ditambahkan air aquades. Dimana, digunakannya mortal yaitu untuk memperhalus dan aquades digunakan untuk melarutkan sampel. Hasilnya, mula-mula gelas kimia 1 (terasi) sampel berwarna coklat susu, gelas kimia 2 (otot bandeng) sampel berwarna bening, gelas kimia 3 (ikan bandeng) sampel berwarna coklat gelap dan gelas kimia 4 (ikan rebus) berwarna keruh. Selanjutnya, dimasukan masng masing sampel kedalam tabung reaksi sebnayak 15 tetes , setelah itu masing-masing sampel dimasukan pereaksi molish sebanyak 3 tetes aduk hingga rata. Pereaksi molish ini digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pada sampel. Adapun hasil yang didapatkan yaitu tabung reaksi 1 sampel berwarna ungu, tabung reaksi 2 sampel berwarna ungu, tabung reaksi 3 sampel berwarna coklat gelap dan tabung reaksi 4 sampel berwarna kuning gelap.
Setelah ditambahkan pereaski molisch, selanjutnya ditambahkan masing-masing sampel dengan H2SO4 sebanyak 1 ml. Adapun tujuan ditambahkannya asam sulfat akan menghidrasi karbohidrat membentuk furfural ,alfa naftanol bereaksi dengan furfural yang akan membentuk senyawa ungu. Hasil yang didapatkan yaitu tabung reaksi 1 tebentuk cincin ungu, tabung reaksi 2 terbentuk dua lapisan dimana lapisan atas berwarna ungu dan lapisan bawah berwarna kuning , dan terdapat bentuk cicin yang menandakan adanya kandungan karbohidrat, tabung reaksi 3 terbentuk 3 lapisan. lapisan atas berwarna coklat keruh lapisan tengah ungu,lapisan bawah berwarna bening dan tabung reaksi 4 terbentuk 3 lapisan lapisan bawah berwarna bening, lapisan tengah berwarna ungu dan lapisan atas berwarna coklat gelap.
6.2 Uji Iodium
Uji iodin atau uji iodium merupakan salah satu metode pengujian yang digunakan untuk membedakan atau memisahkan polisakarida dari disakarida dan monosakarida. Iodium memberikan warna kompleks dengan polisakarida. Amilum memberikan warna biru pada iodium, sedangkan glikogen dan tepung yang sudah dihidrolisis sebagian (eritrodekstrin) memberikan warna merah sampai coklat dengan Iodium.
Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada beberapa sampel yaitu amilum, glukosa, laktosa, sukrosa dan fruktosa. Perlakuan pertama yaitu disiapkan 5 tabung reaksi dan dimasukkan masing-masing sampel sebanyak 5 ml. Mula mula pada tabung reaksi 1 (amilum) berwarna bening, tabung reaksi 2 ( glukosa) berwarna bening, tabung reaksi 3 (laktosa) berwarna bening, tabung reaksi 4 (sukrosa) berwarna bening dan tabung reaksi 5 (fruktosa) berwarna bening. Selanjutnya, ditambahkan larutan iodin sebanyak 3 tetes ke dalam masing-masing sampel, lalu diaduk. Dimana, larutan iodin bertujuan untuk menunjukkan adanya karbohidrat. Hasil yang didapatkan yaitu pada tabung reaksi 1 (amilum) berwarna ungu pekat, tabung reaksi 2 (glukosa) berwarna kuning bening, tabung reaksi 3 (laktosa) berwarna kuning keemasan, tabung reaksi 4 (sukrosa) berwarna kuning keemasan dan tabung reaksi 5 (fruktosa) berwarna kuning keemasan.
6.3 Uji Benedict
Uji benedict adalah uji kimia untuk mengetahui kandungan gula (karbohidrat) pereduksi. Gula pereduksi meliputi semua jenis monosakarida dan beberapa disakarida seperti laktosa dan maltosa.
Dalam uji karbohidrat ini, dilakukan uji pada larutan glukosa. Perlakuan pertama yaitu disiapkan 2 tabung reaksi yang masing-masing dimasukkan dengan benedict ± 3 ml dimana dihasilkan larutan benedict berwarna biru. Selanjutnya, pada tabung 1 ditambahkan pereaksi glukosa ± sebanyak 1 ml sedangkan pada tabung 2 ditambahkan pereaksi gom arap ± sebanyak 1 ml. Dimana, uji ini dilakukan untuk mengetahui golongan karbohidrat yang merupakan gula pereduksi. Adapun hasil yang didapat yaitu pada tabung 1 larutan berwarna biru muda dan tabung 2 juga larutan berwarna biru muda. Oleh karena itu, dilakukan pemanasan dengan dimasukkan tabung reaksi 1 dan tabung reaksi 2 ke penangas air ± selama 5 menit. Pemanasan ini dilakukan untuk mempercepat terjadinya reaksi sehingga akan cepat mengalami perubahan warna. Hasil yang didapatkan yaitu tabung reaksi 1 larutan berwarna merah bata dan tabung reaksi 2 tidak terjadi perubahan warna (larutan tetap berwarna biru muda).
IX. Pertanyaan Pasca Praktek
- Pada uji molish terdapat penambahan H2SO4. Jika peran H2SO4 diganti dengan HCl bagaimana pengaruhnya terhadap hasil uji tersebut?
- Pada uji iodium, jika semakin banyak/sedikit larutan iodin yang digunakan (misal 2ml atau 4 ml) maka bagaimana pengaruh banyaknya larutan iodin yang digunakan terhadap uji ini?
- Pada uji benedict, faktor apa yang menjadi penentu bahwa hasil yang didapatkan sesuai dengan teori?
X. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini adalah :
- Karbohidrat dapat dibedakan menjadi monosakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Ketiga karbohidrat ini memiliki sifat larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut organik.
- Monosakarida merupakan karbohidrat yang paling sederhana. Oligosakarida merupakan senyawa yang dihidrolisis menghasilkan 2 sampai 6 gula monosakarida sedangkan polisakarida merupakan monomer-monomer yang berasal dari monosakarida.
- Pada Uji karbohidrat ini dapat dilakukan dengan berbagai cara uji yaitu Uji molish, Uji selliwanof, Uji benedict, Uji fehlingdan Uji Iodium.
- Hasil percobaan ini yaitu pada uji molish positif mengandung karbohidrat bila terbentuk warna violet atau ungu pada tabung reaksi seperti cincin, pada uji iodium positif mengandung amilum (polisakarida) bila berwarna biru atau ungu pekat dan pada uji benedict positif monosakarida (glukosa) bila terbentuk larutan berwarna merah bata.
XI. Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia
Bintang, Maria. 2010. Biokimia Teknik Penelitian. Jakarta: Erlangga.
Kartasapoetra dan Marsetyo. 1995. Ilmu Gizi (Korelasi Gizi, Kesehatan,
dan Produktivitas Kerja). Jakarta: Rineka Cipta.
Sediaoetama, Ahmad Djaeni. 200. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi Jilid 1. Jakarta: Dian Rakyat.
Tim Praktikum Kimia Organik II. 2020. Penuntun Praktikum Kimia Organik II. Jambi : Universitas Jambi.
Baiklah disini saya ingin mencoba menjawa nomor 1.menurut saya pengaruh hasil yang didapatkan sama karena HCl sama sama asam kuat sama sepert H2SO4.terimakasih maaf jika keliru.
BalasHapusBaiklah Khusnul Khotimah (039) izin menjawab pertanyaan no.2
BalasHapusMenurut saya banyak atau tidaknya sampel yang digunakan tidak akan berpengaruh pada hasil uji ini. Yang berpengaruh disini ialah antara banyaknya sampel dengan banyaknya reagen yang digunakan pada uji ini. Terimakasih :)
Baiklah, saya Wafiqah Alvia A1C118047 akan menjawab permasalahann no.3
BalasHapusyang menjadi penentu bahwa hasil yang didapatkan sesuai dengan teori, apabila larutan yang dihasilkan positif berwarna merah bata. Terimakasih